You are one decision away from a totally different life.
–Mark Batterson
Haloo!!
Kuliah di luar negeri itu adalah impian semua orang. Ada yang berkesempatan kuliah S-1/S-2/S-3 secara full di luar negeri, atau hanya beberapa semester. Salah satu cara untuk kuliah di luar negeri yaitu dengan mengikuti program double degree (DD). Nah, di Teknik Sipil Undip sendiri, mahasiswa S-1 dapat mengikuti double degree karena adanya kerjasama dengan Hanze University of Applied Sciences, Groningen, Belanda (dan mungkin ada kerjasama dengan univ lain juga). Aku cukup beruntung untuk bisa mengikuti program ini di tahun ke-4 ku kuliah S-1 :) Sekarang, aku mau membagi pengalamanku dari A-Z untuk ikut program ini!
Post ini nggak akan bisa ditulis tanpa bantuan dan dukungan dari beliau-beliau berikut ini, terima kasih yang tak terhingga kepada:
-Orang tua dan keluarga yang sudah mendukung, mendoakan, menyemangati dan nggak pernah lupa untuk mengingatkan agar menyerahkan semua prosesnya kepada Tuhan,
-Bu Ayke yang sangat mendukung dan menyemangati dengan pengalaman dan cerita-cerita yang inspiratif,
-Pak Bagus selaku Kaprodi S-1 Sipil Undip, yang sangat mendukung terutama untuk hal-hal di kampus
-Bu Tina Purwono yang sangat membantuku selama proses ini. Nggak pernah lupa sama sms bu Tina yang menanyakan masih berminat ikut program ini atau tidak, terima kasih masih ingat saya dulu bu, hehehe..
-Dosen-dosen dan teman-teman Sipil Undip yang selalu mendukung dan menyemangati
-last but not least, my dearest Friend and Saviour, Jesus Christ. I am nothing without you.. Thank you, thank you, thank you..
Notes:
- Kalau kalian juga tertarik untuk ikut program ini, selalu cek dan rajin bertanya apakah ada perubahan pada persyaratannya yaa! Post ini berisi pengalamanku, dan pengalaman kalian mungkin berbeda.
- Komunikasikan keinginan kalian untuk ikut program ini ke orang tua. Selama tujuanmu baik, pasti orang tua mendukung..
- It is not easy, but it is possible. Take risks and go big!
:) :) :) :) :)
Selama mempersiapkan diri untuk DD, aku berhubungan dengan banyak pihak. Aku sering konsultasi ke orang tua dan minta saran mereka, lalu konsultasi ke kaprodi yaitu Pak Bagus untuk syarat-syarat ikut DD, dibantu bu Tina dan mas Afis selama proses kumpulin berkas, pendaftaran, dan banyak lagi, dan setelah dapat LoA (Letter of Acceptance) konsultasi lagi untuk siapkan berbagai dokumen sebelum ke Belanda. Lalu ketika siap untuk mendaftar dan akhirnya dapat LoA dan lanjut siapkan dokumen macem-macem, aku harus berhubungan dengan Hanze, termasuk untuk urusan imigrasi. Seems complicated, huh? Untuk memahami lebih mudah, lihat gambar dibawah:
Kalian mulai tertarik untuk mengikuti program DD? Nah, saatnya mencatat dan membaca dengan cermat, karena aku akan menjelaskan step-step untuk mengikuti program ini ( yeay:) ), untuk mempermudah, aku mulai dari kondisi kalau kita tertarik ikut program ini dari awal kuliah S-1, ya..
Now: mahasiswa semester 1-4
Walaupun masih jauh dari masa pendaftaran double degree, bukan berarti kalian nggak bisa mempersiapkan apa-apa dari sekarang, lho, berikut ini yang bisa dipersiapkan ketika masih semester 1-4:
1. Membiasakan diri dengan Bahasa Inggris. Perlu diingat bahwa nantinya sertifikat TOEFL atau IELTS sebagai bukti kemampuan kita berbahasa Inggris jadi salah satu syarat untuk mendaftar DD, jadi persiapan sedini mungkin sangat diperlukan, lho.
2. Nyicil untuk penuhi persyaratan akademik. Untuk bisa diterima, mahasiswa yang ingin mendaftar harus sudah lulus semua mata kuliah semester 1 s/d 6 dan mengumpulkan min. 110 SKS dengan IPK 3.00, sehingga mulai dari awal kalian harus rajin belajar dan menentukan strategi yang tepat untuk memenuhi persyaratan! Oiya, yang penting juga, tugas besar sewaktu berangkat ke Belanda udah ACC semua yaa, karena akan repot nanti kalau masih ada tugas besar yang belum tuntas.
3. Ikut kegiatan di luar kampus itu juga penting, lho, untuk mempersiapkan mental sewaktu kuliah di luar negeri. Kalian bisa ikut organisasi kampus, seperti HMS atau gabung di biro-biro di sipil, atau ikut organisasi di luar kampus. Kalian yang suka seni dan olahraga juga bisa ikut UKM. Kalau tertarik ikut lomba juga bisa. Pokoknya, ikutilah kegiatan apapun yang kalian suka. Kalau pengalamanku, aku ikut kegiatan volunteer pada Edison Project di Ceko, dan juga ikut EDMAT yang diselenggarakan Universiti Malaya di Kuala Lumpur. Perlu diingat kalau kegiatan ini tidak mempengaruhi proses pendaftaran DD, tapi gak ada salahnya ikut kegiatan-kegiatan selain hanya kuliah kan?
Global Village for Edison Project, Pilsen, Czech Republic 2016
Gala Dinner EDMAT-38, Kuala Lumpur, Malaysia 2017
Now: mahasiswa semester 5-6 Di semester 5 kalian udah mulai sibuk menyiapkan dokumen untuk mendaftar di awal-awal semester 6, apa aja ya yang mesti dipersiapkan?
1. Skor TOEFL ITP 550 atau IELTS 6.0
Pastikan sertifikat yang kalian dapat resmi dari ETS (untuk TOEFL) dan kalau IELTS pasti resmi, sih, hehe.. biasanya banyak yang memilih TOEFL ITP karena lebih familiar, dan biaya tes yang 'lebih murah' dari tes IELTS. Kalian bisa tes TOEFL ITP di EF Semarang (Tembalang dan MT Haryono), CLT Unika Soegijapranata, atau di SEU Undip. Untuk tes IELTS bisa di IDP Semarang. Sebulan atau lebih awal sebelum tes kalian mesti mendaftar tes, karena jadwalnya tertentu dan kursinya terbatas. Dan hasil tes ini berlaku selama 2 tahun, jadi sangat tepat kalau tes dilakukan pada saat kalian di semester 5. Untuk info syarat bahasa Inggris bisa dilihat pada link ini.
2. Translate dokumen ke Bahasa Inggris
Dokumen yang harus ditranslate:
- Ijazah SMA depan-belakang (setelah itu dilegalisir ya ke SMA kalian)
- SKHUN SMA (dilegalisir juga)
- Transkrip nilai sampai semester 5 (setelah ditranslate, transkrip yang asli dan translate ditandatangani kaprodi dan dosen wali)
Kalian bisa translate semua dokumennya sekalian (berarti menunggu transkrip nilai keluar) agar lebih efektif waktunya. Waktu itu aku translate di CLT Unika (oh iya, tidak perlu translate di sworn translator kok), untuk 1 halaman bertabel = Rp 55k, tanpa tabel = Rp 45k.
3. Scan dokumen
Dokumen asli dan translate-annya kalian scan, lalu scan juga sertifikat TOEFL/IELTS dan halaman identitas diri di paspor. Apakah perlu siapkan CV? Kalau pengalamanku mendaftar kemarin, CV sepertinya tidak diperlukan, tapi nggak ada salahnya dipersiapkan. Semua dokumen di scan karena proses pendaftaran tidak perlu mengirimkan dokumen asli ke Belanda, cukup upload dokumen aja. Hal ini tentu menguntungkan kita, karena lebih menghemat biaya dan pasti terkirim ke Hanze.
4. Proses pendaftaran *fist*
Oke, sekarang babak paling seru part I dimulai.. hmm dan juga paling deg-degan. Di proses ini kita juga mesti banyak-banyak berdoa dan bersabar, hehe.. Di proses ini, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah membuat akun studielink. Dari Studielink, kita akan terhubung ke universitas yang akan kita tuju di Belanda, jadi sistemnya kita nggak langsung mendaftar ke Hanze, tapi mesti lewat Studielink dulu. Di situ kita perlu mengisi data dan mendaftar program studi yang dituju yaitu Teknik Sipil atau B Civiele Techniek sebagai mahasiswa di tahun terakhir. Setelah kita punya akun, kita langsung dikirimi email oleh Studielink dan Hanze. Nah, email dari Hanze nanti berisi username dan password di Osiris untuk upload dokumen. Dokumen yang telah diupload nanti dicek oleh Student Administration-nya Hanze, apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau belum (bisa aja dokumen tidak terbaca atau kurang lengkap).
Oiya, sambil melakukan proses pendaftaran, aku dikirimi email untuk buat kartu mahasiswa, jadi siap-siap ya untuk foto dengan spesifikasi foto paspor. Proses ini nggak berpengaruh sama hasil keputusan diterima atau nggak ya.. Jangan molor dari deadline peng-upload-an foto, karena linknya secara otomatis tertutup setelah tanggal deadline.
Pengalamanku, aku mengupload dokumen di pertengahan Maret, dan akhirnya (!!) LoA dengan selamat (LOL) masuk ke inbox emailku di bulan Mei :) Lama ya? hehe.. Setiap hari selama menunggu itu aku sering refresh inbox emailku menunggu LoA nya hahaha. Dijamin, setelah LoA udah kamu peroleh, waktu berjalan dengan sangat cepat karena makin banyak hal yang harus dipersiapkan!
5. Housing
Masalah tempat tinggal ga bisa disepelekan loh.. karena kalau telat, nggak bakal kebagian tempat tinggal! Di Groningen khususnya, kita bisa tinggal di student housing (SSH), nyewa rumah, nyewa kamar, tinggal di hotel, dll. SSH untuk sign contract bisa dilakukan secara online, kalau sewa rumah atau sewa kamar aku kurang ngerti juga. Karena aku tinggal di SSH, maka aku akan menceritakan tentang SSH aja ya.
SSH itu kalau bisa diibaratkan, semacam rusunawa deh. Sebelum kita mendapat LOA, kita bisa browsing dulu akomodasi mana yang ditawarkan SSH, sesuai dengan jenjang kuliah yang akan kita jalani. Kalau untuk program double degree ini, kita pilihnya untuk Bachelor program di Hanze UAS (bukan yang exchange, karena nanti durasinya hanya 6 bulan). Sudah tertarik sama satu kamar? Wait, kalian belum bisa tag kamarnya, karena untuk buat akun SSH kalian harus diverifikasi sama univ dulu, dalam hal ini Hanze, jadi kalau LOA udah dapat pasti langsung di-approve dan langsung bisa sign contract kamarnya!
Aku sendiri tinggal di gedung baru SSH namanya Upsilon (atau di websitenya SSH mungkin namanya masih de Trefkoel). Gedung ini berada di daerah Paddepoel dan dekat dengan kampus Zernike, yang di dalamnya ada Hanze UAS, 2 km lebih lah jauhnya. Enaknya disini yaitu: di seberangnya ada mall! (hahahahahaaa), dekat kampus itu udah nilai plus banget, gedungnya masih baru (aku first tenant, kalau kalian di sini nanti, berarti jadi second tenant), dekat dengan supermarket (ya 10-15 menit sepedaan sih, tapi di kompleks itu banyak supermarketnya, tinggal pilih mau belanja di mana), dan karena berada di antara Zernike dan Centrum, maka dari sini nggak jauh untuk mencapai Centrum, 15-an menit bersepeda.
View kamarku.. :D Kalau malam lebih cantik lagi berkat lampu-lampu jalan. Kalau kita ikuti jalan yang di foto ini, nanti nyampe ke Zernike
Link yang mungkin berguna untuk masalah housing: At Home in Groningen
6. Imigrasi *fist*
Babak ke-II dimulai! Proses ini agak ribet, agak panjang, agak melelahkan, dan agak mesti teliti :p Tergantung kita sendiri nih buat mengubah kata "agak" menjadi "nggak" atau malah kata "agak" mesti dihilangkan. Kuncinya yaitu konsentrasi, teliti, dan rajin tanya ke Immigration office.
Untuk yang berpaspor Indonesia, termasuk aku, harus apply MVV visa untuk mendapatkan residence permit. Kurang tau kalau untuk tujuan selain studi, kalau untuk tujuan untuk studi di Belanda, MVV visa sekalian persetujuan untuk mendapatkan residence permit diurus oleh universitas masing-masing. Jadi, tugas kita sebagai mahasiswa yaitu mengirim dokumen yang diperlukan Immigration office secepatnya agar segera diproses MVV-nya sebelum deadline, yaitu 1 Juli.
Segera setelah kita dapat LOA, Immigration office bakal email kita untuk hal-hal yang diperlukan untuk visa ini. Oiya, dan juga transfer Financial Guarantee dan Tuition Fee (untuk tuition fee perlu ada bank statement juga, karena uang akan terdebet setelah masa perkuliahan). Financial Guarantee sebesar EUR11.500 dan Tuition Fee sebesar EUR7500/ tahun. Financial guarantee nanti dipakai Immigration office untuk biaya pengurusan MVV+residence permit, beli asuransi, dan untuk tes TBC yang nanti akan dijalani. SIsanya akan dikembalikan kalau kita sudah punya akun bank Belanda.
Kalau ada yang ingin ditanyakan tentang imigrasi, jangan takut untuk email Immigration office ya, karena mereka adalah expert-nya untuk masalah imigrasi. Beberapa saat setelah dokumen beres, kita akan di-email kalau kita sudah bisa ambil visa kita di Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta. Untuk ambil visa ini, kita harus mengisi dokumen MVV dan membawa 1 foto paspor terbaru (atau mungkin ada dokumen lain ya, maaf lupa hehe). Dulu aku bawa semua dokumen, termasuk contract SSH, asuransi, dan surat dari IND kalau aku bisa mendapatkan MVV dan residence permit, tapi sepertinya nggak diminta waktu ke kedutaan. Untuk ke kedutaan, kita harus bikin appointment dulu dan tidak perlu bayar lagi, karena urusan pembayaran sudah dilakukan Hanze (pakai Financial Guarantee kita).
MVV sudah ditempel di paspor? Siap ke Belanda! Proses imigrasi selanjutnya akan dilakukan saat Pre-Welcome Day Hanze UAS untuk mahasiswa non-EU. Jadi di situ kita akan mendapatkan kartu residence permit, tes TBC, dan register ke city hall, semua dilakukan di kampus, jadi kita nggak perlu repot bikin appointment buat urus-urus hal tersebut di kantornya masing-masing :)
7. Legalized Birth Certificate
Akte kita yang sudah dilegalisir oleh Kemenkumham, Kemenlu, dan Kedutaan Belanda sepertinya tidak diperlukan waktu register di city hall (sepengalamanku), tetapi ada dipersyaratannya.. Bingung ya? Jadi supaya amannya lebih baik kita urus saja. Akte kita harus di translate dulu dengan penerjemah tersumpah, atau kalau akte kalian sudah ada terjemahan Bahasa Inggrisnya, berarti nggak usah di translate. Pertama, akte harus dilegalisir di Kantor Kemenkumham RI di Jakarta, lalu dilegalisir di Kemenlu, dan terakhir di Kedutaan Belanda. Untuk legalisir kita nggak perlu buat appointment, hanya datang sesuai waktu buka kantor. Sewaktu ke Belanda, bawa akte aslinya dan siapkan fotokopinya, karena dipersyaratan sebenarnya yang diperlukan itu akte asli.
8. Pre-Departure Briefing
Kegiatan ini nggak boleh sampai kelewatan nih! Briefing ini diselenggarakan oleh Nuffic Neso, tahun 2017 di Erasmus Huis Jakarta (mungkin setiap tahun di sini). Acara ini seru deh, karena kita bisa ketemu mahasiswa Indonesia yang akan berangkat ke Belanda, bahkan bisa ketemu teman-teman yang satu kota dan satu univ! Seru kan pastinya kalau di Hanze nanti waktu Pre-Welcome Day dan Welcome Day kita ketemu lagi sama teman-teman yang kita kenal waktu Pre-Departure Briefing?
Teman-teman seperjuangan di Groningen!
9. Dokumen dari Undip yang harus disiapkan
Sebagai mahasiswa double degree, kita bisa mengajukan pembebasan biaya UKT selama 2 semester loh. menurut Perak Undip 2012. Pengalamanku, kita buat dulu surat pengajuannya atas nama kita dan diketahui oleh kaprodi, lalu diajukan ke Dekanat bagian Akademik beserta lampiran yaitu riwayat SPP, LOA, dan transkrip nilai yang sudah ditandatangani dosen wali dan kaprodi (nggak mesti transkrip nilai yang sudah ada nilai mata kuliah semester 6-nya). Surat pengantar dari Dekanat FT setelah sudah jadi bisa kalian antar sendiri ke tembusan suratnya, supaya lebih cepat, dan setelah itu menunggu SK rektor jadi deh!
Selain mengurus pembebasan biaya UKT, jangan lupa translate lagi transkrip nilai yang benar-benar lengkap dari semester 1 - 6, dan ditandatangani dosen wali dan kaprodi juga. Sepertinya untuk keperluan skripsi nanti di Hanze.
---
Di Belanda, atau di Groningen, segera beli sepeda dan nomor HP Belanda! Dan lebih baik untuk menghapal jalan-jalan ke tempat yang penting sebelum perkuliahan dimulai (misal ke kampus, ke Centrum, ke supermarket, atau ke gereja).
Sepedaan di Vismarkt, Groningen
Jangan lupa juga untuk ikut kegiatan Welcome Day! Di kegiatan ini akan ada hal-hal seru dan ada info market yang diramaikan oleh misalnya polisi, ACLO (students sport club), organisasi mahasiswa, language center, dll. yang bisa kita tanya-tanya.
Dan bisa foto gratis nih di Welcome Day! In frame: Aku dan teman-teman dari Taiwan dan Filipina
Okay, segitu dulu sharing ku kali ini ya! Semoga kalian juga bisa termotivasi buat ikut kegiatan-kegiatan sesuai dengan minat kalian! Doei!