top of page

Liburan natal & tahun baru di Romania dan Jerman

Writer's picture: Irene SitohangIrene Sitohang

Post pertamaku di tahun 2019!!!

Draft post ini sudah kubuat dari awal tahun ini, tetapi karena satu dan lain hal (duh diplomatis amat, bisa dibilang karena malas LOL) progresnya sangat lambat. Walaupun begitu, jadilah..... yang penting update, toch?

OKEEEE, kita mulai ceritanya.

Salah satu impianku akhirnya terwujud: trip ke Romania!

Bagi orang Indonesia, trip ke Romania kurang populer, karena Romania tidak termasuk dalam negara yang memberlakukan visa Schengen. Kenapa aku bisa ke Romania? Karena sekarang aku punya residence permit Belanda, sehingga aku bisa masuk ke Romania tanpa visa. Oh iya, tapi dengan multiple visa Schengen, orang Indonesia bisa ke Romania juga lho!

Berikut perjalananku ke Romania dengan mengunjungi Hamburg dan Bremen di Jerman!

Intisari trip:

Tanggal trip: 22 Desember-1 Januari (11 hari)

Destinasi: Hamburg (Jerman), Bucharest, Brasov dan sekitarnya (Romania), Bremen (Jerman)

Titik awal: Hamburg, Jerman

Transportasi: Pesawat (Tarom), bus antar negara (ICE bus dan Flixbus), transportasi publik Hamburg dan di Romania

Tips penting: Menghemat waktu dan tenaga dengan melakukan day trip sembari tinggal di satu akomodasi (lihat bagian Brasov)

22-23 Desember: Hamburg

Tanggal 22, aku pergi ke Hamburg untuk jalan-jalan selama 2 hari Groningen. Aku menggunakan bus ICE yang sangat recommended! Interiornya bersih dan tempat duduknya lega. Harganya pun oke loh, nggak bikin kantong jebol LOL. Utamanya aku berkunjung ke Miniatur Wunderland. Aku pilih untuk start dari Hamburg karena aku terbang ke Bucharest dari Hamburg. Kenapa Hamburg, bukan dari Amsterdam? Karena tiketnya lebih murah :) :) Kalau dihitung-hitung sebenarnya trip ini jadi lebih mahal, sih, tapi kan lumayan banget bisa berkunjung ke Hamburg juga!

Aku sampai di Hamburg sore hari dan sudah gelap, jadi sisa hari itu aku habiskan dengan jalan-jalan ke pusat kotanya. Hostelku, Generator Hamburg, itu persis ditengah-tengah stasiun bus dan stasiun kereta dan juga beberapa menit jalan kaki dari centrumnya.


Christmas market di Hamburg
Christmas market di Hamburg

Tanggal 23 aku habiskan dengan berkeliling kota Hamburg sebelum sore (menjelang malam)-nya aku pergi ke Miniatur Wunderland. Secara umum, Hamburg menarik tetapi tidak membuatku bilang "wow", mungkin karena modern ya.. Oiya, kenapa aku ke Miniatur Wonderland sore hari? karena aku mau menghabiskan waktu saat terang di luar (sightseeing) dan karena MW itu indoor, jadi tidak masalah kalau dikunjungi di malam hari. Lagipula, makin sore makin 'sepi' (nggak juga sih).

Elbpilharmonie Hamburg
Miniatur Wonderland
Miniatur Wonderland

Tips: Di kota-kota di Jerman selalu ada Christmas market menjelang natal, termasuk Hamburg. Jangan lewatkan kalau kalian berkunjung pada saat-saat itu ya!

24 Desember: Hamburg-Bucharest

Saatnya menuju Bucharest! Perjalanan dari Hamburg Hauptbahnhof (Central Station) ke bandaranya mudah banget, lho, hanya memakai S1 (S-bahn) dan membayar tiket €3.30. Pastikan duduknya di 3 gerbong pertama ya, karena nggak semua gerbong menuju ke bandara.

Sampai di Bucharest Airport (dan btw, bandaranya lumayan kuno), aku segera mencari pemberhentian bus dan tempat beli tiketnya. Dari pintu kedatangan, langsung turun ke lantai bawah, karena disitu letak keduanya. Biar ngirit, beli kartu Activ yang bisa diisi ulang. Tiket busnya 3.5 Lei dan kartunya 3.7 Lei. Aku naik bus nomer 783 dan turun di halte terakhir (Piata Unirii).

Aku sampai di Bucharest jam 6-7 malam, jadi sisa hari itu kuhabiskan untuk istirahat. Oh, aku menginap di First Hostel. Hostelnya recommended dan semua fasilitasnya bersih! Lingkungannya agak sepi orang jalan kaki, sih. Tapi, jangan takut, karena lingkungannya aman kok.

Tips: jangan tukar semua uang asing ke Lei di bandara, karena ratenya nggak bagus. Tukar saja secukupnya untuk beli tiket bus sampai ke penginapan. Setelah itu, minta saran resepsionis untuk money changer yang ratenya oke.

25 Desember: Bucharest-Brasov

Merry Christmas! Hari itu natal yang sangat indah, karena bersalju! Aku bangun dan siap-siap untuk menuju Brasov. Plan-ku yaitu untuk berkunjung ke Brasov dulu sampai tanggal 27, lalu kembali lagi ke Bucharest sampai tanggal 30. Dari hostelku, aku jalan menuju halte yang ternyata selurus dengan Parliament Palace! Wow...! Untuk melihat bus yang perlu dipakai dan jadwalnya, bisa menggunakan Google Maps. Trip dengan bus berharga 1.3 Lei (flat fare). Aku naik bus menuju Bucharest North, lalu dari situ aku naik kereta menuju Brasov. Tiketnya seharga 24 Lei.

Sampai di Brasov, langitnya masih terang. Jadi, aku bisa keliling-keliling kota. Aku menginap di Jugend stube hostel di Old Town Brasov, dan stasiun Brasov agak jauh dari kota tuanya, sehingga aku perlu naik bus. Naik bus nomer 4 untuk ke kota tua, dan jangan lupa beli tiketnya. Satu tiket berharga 4 Lei dan bisa divalidasi 2x. Bus nomer 4 akan menuju halte terakhir yang dekat dengan kota tua.


Brasov (belum bersalju saat foto ini diambil)
Brasov (belum bersalju saat foto ini diambil)

Natal di kota tua Brasov sangat meriah! Lampu-lampu dinyalakan, lalu ada pohon natal besar di public square nya. Terus, aku melihat tradisi unik Romania: the Bear's dance. Dan yang paling terbaik: salju!

Tips: Tetapkan satu kota/tujuan yang dijadikan 'home base', sehingga bisa menginap dengan cukup lama. Untuk menuju destinasi di luar lokasi tersebut, kita hanya perlu melakukan day trip dan tidak perlu setiap kali check-in/check-out dan membawa bagasi.

26 Desember: PeleÅŸ Castle Tujuan wisataku seharian yaitu ke PeleÅŸ Castle. Lokasinya bukan di Brasov, tapi di Sinaia, satu jam naik kereta. PeleÅŸ Castle ini salah satu museum nasional Romania yang wajib dikunjungi. Dari Brasov menuju Sinaia, aku membayar tiket seharga 16.9 Lei/trip. Dari stasiun Sinaia, aku jalan kaki menuju istananya. Tips dariku yaitu untuk memakai sepatu yang nyaman, atau sepatu jalan/olahraga untuk trip ini, karena istananya berada di atas gunung, walaupun nggak sampai puncak banget sih.

Tiket masuk ke PeleÅŸ Castle yaitu 60 Lei dan sangat direkomendasikan untuk membeli pass untuk foto-foto di dalam istananya seharga 35 Lei. Kalau dari website-nya, pengunjung nggak boleh meng-upload foto interior istana ke medsos, dan aku cek-cek sekilas di instagram, hampir tidak ada orang yang update foto interior istananya. Jadi takut juga untuk upload, hehehe..

27 Desember: Bran Castle, Brasov-Bucharest

Nama bekennya: Dracula Castle. Ngeri? Sebenarnya nggak juga, karena ternyata (menurut Wikipedia) kastilnya diasosiasikan dengan drakula untuk tujuan pariwisata, hahaha.. Oiya, tokoh drakula itu terinspirasi dari Vlad the Impaler.

Aku dan potret Vlad the Impaler

Bran Castle

Perjalanan ke Bran Castle memakan waktu hampir sejam dari Brasov menggunakan bus (dari Autogara 2 Bus Station) dengan membayar 8 Lei sekali jalan. Menurutku banyak banget turis yang pergi ke Bran Castle, jadi jangan takut telat turun bus karena pasti banyak yang turun di dekat kastilnya. Ternyata oh ternyata tapi sudah disangka, untuk menuju Bran Castle ini aku juga mesti mendaki. Jalannya berupa batu yang agak licin dan bukan tangga, jadi pakai sepatu yang solnya nggak datar ya!

Untuk mengunjungi kastil ini, aku membayar tiket masuk 40 Lei dan sudah termasuk ongkos foto-foto di dalam bangunan.

Jalan menuju Bran Castle
Pemandangan dari balkon

Setelah puas melihat Bran Castle, aku langsung menuju hostelku di Brasov karena koperku dititip sementara disana dan lalu menuju stasiun kereta untuk menuju ke Bucharest. Sesampainya aku di Bucharest di malam hari, aku langsung check in ke Antique Hostel yang berada di luar Old Town dan juga dekat dengan Parliament Palace.

28 Desember: Parliament Palace, walking tour Old Town, kejutan (!)

Pagi hari kuisi dengan mengunjungi Parliament Palace! Aku ikut tur yang jam 10 pagi dan membayar 40 Lei (sudah termasuk ongkos foto-foto). Turnya dalam Bahasa Inggris dan ada grup berikutnya setiap 1 jam. Untuk masuk ke gedung ini, memang harus dengan guide tour dari sana karena tidak semua ruangan dapat diakses pengunjung. Oiya, saranku kalau kalian kepingin ikut tur setelah jam 10 pagi, lebih baik reservasi tempat terlebih dahulu karena bisa jadi kalian ga kebagian tempat buat ikut tur di waktu yang kalian inginkan.

Setelah ikut tur di Parliament Palace yang memakan waktu 1 jam, aku ke Unirea Shopping Center untuk sekedar makan siang dan menghabiskan waktu menunggu waktu walking tour di Old Town. Aku pun menyempatkan membeli souvenir wajib berupa magnet dan bendera negara (:

Kejutannya? Setelah aku mengikuti walking tour yang sangat menarik, ternyata dompetku hilang! Di dalamnya juga terdapat paspor dan kartu-kartu penting: Verblijfstitel (kartu tinggal di Belanda), kartu debit, dll. Aku pun panik dan untungnya dibantu tour guide untuk menelusuri lagi rute tour dan juga ke kantor polisi terdekat.

Setelah beberapa jam nggak bisa ngapa-apain di hostel karena syok, akhirnya aku mengecek email di handphone dan ternyata ada email dari penemu dompetku! Kabarnya dia mendapat alamat emailku dari blog atau akun sosial mediaku yang beredar di internet. Puji Tuhan! Ternyata ada juga sisi positif sosial media ya :) Akhirnya aku pun tidur dengan rasa lega (setidaknya paspor dan surat-surat pentingku masih ada, walaupun aku sudah sempat memblokir kartu debit)

29 Desember: Mengambil dompet dan mencari Western Union

Karena kejadian sehari sebelumnya, hari ini aku fokus untuk mengambil dompetku yang isinya lengkap kecuali uang cash-ku dan mencari Western Union. Dengan Western Union, kita bisa mengambil uang di rekening kita tanpa menarik uang di ATM.

Tips: Kartu debit hilang tapi masih perlu uang selama berlibur.

Untuk pengguna kartu debit ING, ketika kartu debit hilang, kita dapat memblokir kartu dengan log-in ke mobile app dan menelpon customer service dari situ. Lalu, kita bisa request kartu debit baru, yang sayangnya akan tiba beberapa hari lagi ke alamat rumah. Yup, tidak terlalu membantu dalam selama berpergian, tetapi setidaknya kartu yang hilang tidak dapat digunakan orang asing. Oiya, aku nggak tau fitur mobile pass (handphone sebagai kartu debit) bisa digunakan saat kartu lama diblokir atau tidak, karena fitur ini baru ada tahun 2019 dan kejadian kartu hilangku tahun 2018. Tapi yang pasti internet dan mobile banking masih bisa digunakan.

Butuh uang darurat? kita bisa menggunakan jasa Western Union! Sebelum membaca lebih lanjut, tipsku ini sangat berguna buat pemilik akun bank di Belanda ya!

Pertama, kita perlu membuat akun gratis di Western Union Nederland (.nl : penting! supaya bisa transfer via iDeal). Setelah mempunyai akun, kita bisa mengirim uang ke Western Union untuk diambil ke agen terdekat. Biaya transaksinya bergantung besar nominal uang yang ditransfer dan nggak terlalu mencekik lah kalau dibanding kondisi nggak ada akses buat pegang uang darurat sama sekali. Oke, kalau transaksi sudah berhasil, kita perlu menunggu email dengan kode dari WU, dan dengan kode itu, kita bisa menuju agen terdekat dengan membawa kartu identitas (paspor, dll) untuk mengambil uangnya.

Begitulah.. secara umum aku menghabiskan satu hari sia-sia karena kejadian itu, tetapi sisi baiknya, aku bisa belajar banyak dan bersabar ketika menghadapi keadaan sial seperti ini!

30 Desember: Bucharest-Hamburg-Bremen

Karena paspor dan verblijfstitel-ku aman, aku bisa keluar Romania tanpa masalah :) walaupun aku sempat hampir ketinggalan pesawat karena menunggu di ruang boarding yang salah LOL. Sesampainya di Hamburg, siang hari, aku menunggu agak lama di bandara sebelum menuju ke Hamburg station dengan S1 karena di bandara setidaknya aku bebas berlama-lama menunggu untuk perjalanan berikutnya menggunakan bus ke Bremen (sore menjelang malam). Untuk menuju Bremen, aku menggunakan Flixbus. Aku sampai di Bremen di malam hari dan selanjutnya berjalan kaki (lumayan jauh dan lumayan seram) ke hostel. Seharusnya bisa menggunakan transportasi umum, tetapi mengingat uangku pas-pasan untuk dihabiskan di Bremen dan aku nggak tau apakah ada Western Union terdekat (dan buka), berjalan kaki adalah alternatif terbaik. Hostelku di Bremen: Townside Hostel Bremen; murah dan bersih, toilet dan shower room pun oke banget.

31 Desember: Bremen

Hari itu aku lumayan nyantai dan menikmati me-time di hostel sampai siang (re: sampai laper dan nggak tahan ingin cari makan). Jadilah aku menuju centrum yang nggak terlalu jauh untuk dituju dengan berjalan kaki. Menu makanku yaitu kebab. Agendaku hari itu yang paling utama yaitu mengikuti kebaktian akhir tahun di St. Petri Dom. Oiya, sesuai prediksiku, tanggal 31 Desember semua toko tutup lebih cepat, hanya beberapa restoran yang masih buka saat itu (sebelum pukul 6 sore).

Setelah beribadah, aku cepat-cepat kembali ke hostel karena makin malam makin ngeri (re: banyak yang mulai bermain petasan sebelum pergantian tahun). Sisi baiknya, di Jerman kondisinya nggak seburuk di Belanda! Di Belanda orang-orang main petasan gila-gilaan (pengalamanku tahun 2017 lalu).

Tips: Bagi kalian yang berencana untuk mengunjungi Jerman, Belanda atau mungkin negara lain di Eropa, pastikan kalian memiliki uang dan makanan yang cukup tanggal 31 Desember dan 1 Januari, karena biasanya hampir semua toko tutup.

1 Januari: Bremen-Groningen

Selamat tahun baru! Jadwalku di hari yang baru di tahun 2019 ini yaitu menuju Groningen menggunakan bus ICE dari Bremen Hauptbahnhof. Akupun berjalan kaki menuju stasiun dan saat itu aku berencana untuk mencari makan di stasiun. Berita baik: toko-toko di stasiun buka :) aman deh untuk urusan makan. Oiya, stasiun Bremen oke banget loh, cakep eksteriornya dan interiornya pun cukup besar dan layak ditelusuri.

Sesampainya di Groningen, aku pun langsung menuju kos dan istirahat untuk mempersiapkan diri keesokan harinya. Kerja lagiiiii.

Begitulah itinerary-ku liburan ke Romania, Hamburg, dan Bremen! Semoga cerita dan tips-tips yang ada dapat berguna dan menginspirasi kalian!

Bonus: Makanan!


Papanasi (dessert Romania, semacam Oliebollen-nya Belanda tapi versi fancy
Banyak masakan daging di Romania

Sarmale (cabbage rolls)

S

`

0 comments

Recent Posts

See All

© 2023 by LIVING THE DREAM Irene Sitohang. Proudly created with Wix.com

bottom of page